Silaturrahmi dan Kunjungan Pengurus HKTI Kab.Banjar ke Petani Madu Kelulut Desa Mangkauk Kec.Pengaron Kab.Banjar - HKTI Kab. Banjar

HKTI Kab. Banjar

Himpunan Kerukunan Tani Indonesia

SPONSOR
Silaturrahmi dan Kunjungan Pengurus HKTI Kab.Banjar ke Petani Madu Kelulut Desa Mangkauk Kec.Pengaron Kab.Banjar

Silaturrahmi dan Kunjungan Pengurus HKTI Kab.Banjar ke Petani Madu Kelulut Desa Mangkauk Kec.Pengaron Kab.Banjar

Share This




Cover
MADU KELULUT: Saifuddin  pakai (baju Biru) dan Madrozi (ayahnya) memperlihatkan madu lebah kelulut dari sarangnya.

(By Husaini Abu Zahdin)
HKTI BANJAR NEWS-, Banyak cara yang bisa dilakukan para petani untuk mendapatkan
penghasilan tambahan. Salah satunya dengan cara membudidayakan madu kelulut seperti
yang digeluti Saifuddin  warga Desa Mangkauk, Kecamatan Pengaron,Kab.Banjar. 

SUDAH hampir dua tahun Saifuddin (Udin)  menggeluti budidaya
madu kelulut di sekitar
pekarangan rumahnya. Tepatnya sejak tahun 2016 lalu. Bahkan saat ini madu kelulut
miliknya sudah dipasarkan hingga ke Malaysia. “Berproduksi di akhir  tahun 2015 dan
mulai dipasarkan tahun 2016,” ujarnya saat ditemui, Selasa (15/5) siang.

Diceritakannya, membudidayakan madu kelulut yang digelutinya sampai sekarang berawal
dari keinginannya untuk membantu perekonomian keluarga sekaligus biaya untuk bisa
melanjutkan studinya.
Udin yang saat ini masih kuliah di Fakultas Kehutanan ULM semester 6 mulai tertarik dan
berpikir untuk berbudidaya madu kelulut dengan menggunakan bahan lebah triguna yang
ada di sekitar lingkungan pedesaan dan  hutan yang dekat dengan rumahnya.
Singkat cerita, dengan modal seadanya Udin mulai memberanikan diri membudidaya madu
kelulut. Pertama ia mengumpulkan lebah triguna yang biasanya bersarang di batang-batang
pohon dan rumah untuk dibuatkan sarangnya menggunakan boks.
“Saat pertama membudidaya berbagai cara dilakukan agar lebah triguna menghasilkan
madunya. Sampai diketemukan cara yang jitu menurut saya,” tuturnya.
Agar hasil madu kelulut yang dihasilkan berkualitas baik, ada beberapa trik dengan
menanam tumbuh-tumbuhan khusus di sekitar sarang yang dijadikan sebagai bahan
makanan lebah triguna. “seperti bunga air mata pengantin,bunga matahari, bunga kaliandra
dll yang ditanam, agar madu kelulut yang dihasilkan berkualitas lebih baik lagi,” ujarnya
berbagi rahasia.
Dikatakan Udin, budidaya madu kelulut sebenarnya cukup mudah dilakukan. Panennya pun
cuma memerlukan waktu beberapa bulan saja. “Sekitar tiga bulan sudah bisa panen,”
katanya.
Dalam setiap panen, dari puluhan sarang lebah triguna yang dibudidayakannya dapat
menghasilkan 30 puluhan liter. Madu kelulut memiliki rasa yang khas, agak masam dengan
warna lebih cerah. Madu kelulut memiliki beberapa khasiat. Untuk perawatan kecantikan
sampai kesehatan seperti kencing manis, maag sampai obat luka.
Untuk madu yang diproduksi dari hasil budidaya milik Udin, sudah memiliki label. Harga
per liternya cukup terjangkau hanya Rp 400 ribu. Ada juga yang dijual per botol sesuai
ukuran, mulai dari harga Rp.30 ribu yang  dipasarkan sekitar Kalseltengtim dan ada juga
hingga ke Negara Malaysia. “Alhamdulillah sangat membantu ekonomi keluarga dan biaya
untuk kuliah . Omsetnya sekali panen bisa Rp15 juta,” ujarnya.
Melihat kesuksesan Udin, sejak 2017 lalu dibentuklah kelompok Usaha Produktif “Alam
Subur"  untuk membudidayakan lebah kelulut. Kini kelompok Alam Subur sudah memiliki
30 sarang lebah kelulut. saat ini lebahnya mulai bisa di panen.
Pada kesempatan tersebut Ahmad Faisal,Ketua HKTI Kab.Banjar mengungkapkan setelah
melihat potensi dari madu kelulut yang dapat dijadikan penghasilan tambahan bagi petani,
apalagi sebagai anak muda Bung Udin ini sudah dapat membuka peluang usaha ekonomi
kerakyatan  dan bisa mengajak warga sekitar untuk membudidayakan kelulut sebagai mata
pencarian tambahan yang bernilai ekonomis, kami sangat apresiasi dan berkeinginan
melakukan kerjasama dan bantuan terkait budidaya dan pemasaran kelulut,  kami beserta
jajaran pengurus HKTI Kab.Banjar berkeinginan menjadikan wilayah Desa Mangkauk
Kec.Pengaron sebagai agrowisata madu kelulut di wilayah Kab.Banjar. “Sehingga nanti
warga yang datang bisa langsung melihat pembudidayaan lebah kelulut dan meminum
madu dari sarang aslinya,” pungkasnya.

Galeri :

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

SPONSOR